Menu

Mode Gelap
DPRD Barsel Sepakat Kepengurusan Dana Hibah Dikelola pada Dinas Bappeda Ketua Komisi I DPRD Barsel Harapkan Dukcapil Lebih Efektif pada Pemilu Tahun 2023 Mendatang Ingkar Janji, Pemkab HSU Berbalik Arah Tolak Eksekusi Putusan MA Pasar Alabio Jual BBM ke Wadah Jerigen, SPBU PT. Talenta Barito Jaya Disegel Pertamina Orang Ganguan Mental Diamankan Pol PP dan Damkar Kapuas

Hukum-Kriminal · 19 Jan 2022 21:38 WIB ·

Usai Divaksin, Anak 6,5 Tahun Ini Meninggal Dunia


 Keluarga anak yang meninggal seusai divaksin di Cianjur menggelar musyawarah setelah sebelumnya tak terima dengan kasus kematian tersebut. (Foto: iNews.id/Ricky Susan). Perbesar

Keluarga anak yang meninggal seusai divaksin di Cianjur menggelar musyawarah setelah sebelumnya tak terima dengan kasus kematian tersebut. (Foto: iNews.id/Ricky Susan).

CIANJUR, Baritoinfo.id – Seorang anak berusia 6,5 tahun di Kabupaten Cianjur dikabarkan meninggal dunia usai divaksinasi COVID-19 dosis pertama.

Sebelum meninggal dunia, murid PAUD warga Kampung Rancabogo RT 01/04, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, tersebut sempat mengalami demam tinggi dan kejang-kejang.

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal membenarkan informasi tersebut saat dikonfirmasi via telepon seluler.

“Meninggal kemarin pukul 10.15 WIB di UGD Puskesmas setempat,” kata Yusman kepada wartawan, Rabu (19/1).

Sebelumnya, siswa tersebut mengikuti vaksinasi COVID-19 khusus anak yang dilaksanakan di salah satu sekolah dasar setempat, pada Senin (17/01/2022) pagi. Sebelum divaksin, anak menjalani proses pemeriksaan dan telah mendapat persetujuan dari pihak orang tua.

“Saat konseling dan proses skrining anak itu tidak memiliki riwayat penyakit, dan saat itu dinyatakan layak untuk divaksin,” ujarnya.

Namun, kata Yusman, seusai divaksin atau siang harinya orang tua siswa menginformasikan ke tim medis jika anaknya mengalami demam.

“Saat itu, petugas medis puskesmas memberikan obat pereda demam dengan dititipkan ke gurunya,” ujar Yusman.

Pada malam harinya anak kembali mengalami demam disertai kejang sehingga langsung dibawa ke puskesmas guna mendapatkan tindakan medis.

“Sempat reda dan pulang, namun kembali kondisinya dan dibawa lagi ke puskesmas. Saat dirujuk ke rumah sakit terdekat, orang tuanya tidak bersedia,” katanya.

Dikatakan Yusman, alasan penolakan dari orang tuanya karena alasan keluarga.

“Sekitar pukul 13.00 WIB, ZL dikabarkan meninggal di rumahnya,” ucapnya.

Artikel ini telah dibaca 97 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Seorang Polisi di Barito Utara Tewas Usai Seruduk Truck, Satunya Lagi Kritis

20 Agustus 2023 - 11:32 WIB

RT 12 Desa Tabak Kanilan Minta PT Palopo Indah Raya Beri Perhatian Khusus

8 Agustus 2023 - 19:16 WIB

Soal CSR ke RT 12 Desa Tabak Kanilan, PT Palopo Indah Raya Sebut Sudah Sesuai Mekanisme yang Berlaku

5 Agustus 2023 - 22:01 WIB

Pihak eksternal PT Palopo Indah Raya saat diwawancarai awak media ini beberapa hari lalu.

Cawapres Koalisi Perubahan Sudah Final, Satu Nama Sudah Dikantong Anis

21 Juni 2023 - 12:12 WIB

Pengedar Uang Palsu di Buntok Ditangkap Polisi

14 Mei 2023 - 20:31 WIB

Mafia BBM Subsidi,2 Pelaku Ditangkap Polisi di Katingan

14 Mei 2023 - 20:08 WIB

Trending di Hukum-Kriminal