PALANGKA RAYA- Upaya penertiban Juru parkir liar di Kota Palangka Raya gencar dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya. Dalam penertiban itu, sejumlah tantangan tak sedikit dialami petugas, termasuk dipukul atau dianiaya juru parkir liar.
Meskipun mendapat berbagai tantangan dan bahkan petugasnya sempat dipukul, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya Alman Pakpahan tak gentar maju demi kebaikan. Dia menegaskan bahwa pemerintah atau negara tidak boleh kalah dengan premanisme.
“Pemerintah tidak boleh tunduk kepada premanisme. Aturan harus ditegakan, karena semua ini demi kota cantik Palangka Raya,” tegas Alman dikutip dari akun resmi medsos Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya.
Dalam penertiban parkir liar dikawasan tugu Soekarno, Alman dengan tegas mengatakan akan terus melakukan pengawasan dalam dua pekan ke depan dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
“Saya perintahkan petugas untuk stand bye melakukan pemantauan selama 2 minggu ke depan dibackup Polresta dan cctv Kominfo Provinsi Kalteng,” tegasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa terdapat seorang petugas Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya yang dipukul juru parkir liar.
Mantan Kepala Inspektorat Kota Palangka Raya tersebut menerangkan kasus tersebut bermula ketika petugas Dishub melakukan penertiban parkir liar yang ada di Kota Palangka Raya, khususnya di wilayah Tugu Soekarno.
“Kawasan tugu Soekarno, Jalan S.Parman itu punya nilai historis dan disepakati untuk tidak dijadikan area parkir. Untuk itu, kami tertibkan,” ujar Alman saat dihubungi terpisah via WhatsApp.
Dalam penertiban parkir di kawasan bernilai sejarah itu, terjadi gejolak dengan pihak pengelolah parkir dan juru parkir. Bahkan salah satu petugas sempat dipukul.
Kembali berkaitan dengan peristiwa pemukulan petugas tersebut, Alman menegaskan pihaknya sudah melaporkan ke polisi dan saat ini korban sedang divisum.
“Sudah kita laporkan ke polisi. Saat ini petugas yang dipukul masih divisum,” tutur Alman yang mengakui masih di lokasi mendampingi bawahannya tersebut.