Menu

Mode Gelap
DPRD Barsel Sepakat Kepengurusan Dana Hibah Dikelola pada Dinas Bappeda Ketua Komisi I DPRD Barsel Harapkan Dukcapil Lebih Efektif pada Pemilu Tahun 2023 Mendatang Ingkar Janji, Pemkab HSU Berbalik Arah Tolak Eksekusi Putusan MA Pasar Alabio Jual BBM ke Wadah Jerigen, SPBU PT. Talenta Barito Jaya Disegel Pertamina Orang Ganguan Mental Diamankan Pol PP dan Damkar Kapuas

Hukum-Kriminal · 4 Okt 2021 17:38 WIB ·

Seorang Warga Kotim Diserang Buaya Saat Pulang dari Kebun


 Ilustrasi Buaya Perbesar

Ilustrasi Buaya

SAMPIT- Saat pulang dari kebun dan sedang mencuci tangan dan kaki, seorang warga di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diserang buaya di Sungai Sapihan Kecil, Kelurahan Basirih Kecil, Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotim.

Pria berusia 55 tahun dan bernama Syahran itu mengalami luka di kaki dan tangan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Muriansyah saat dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Benar mas,” ujar Muriansyah via WhatsApp, Senin (4/10).

Muriansyah mengatakan usai mendengar adanya informasi serangan buaya tersebut pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian. Memberi bantuan pengobatan kepada korban dan memberi pengarahan kepada warga terkait serangan buaya serta memasang jerat.

“Korban diserang pada hari Rabu, 29 September 2021 sekitar pukul 16.00 WIB, saat sedang mencuci kaki setelah dari ladang/ kebun. Korban luka di bagian kaki dan tangan,” terangnya.

“Kita juga memberikan bantuan biaya berobat dan juga memasang jerat di beberapa titik,” tambahnya lagi.

Selain itu, Muriansyah menerangkan bahwa berdasarkan laporan warga terdapat dua jenis buaya. Ada buaya muara dan buaya sapit.

“Kalau di bagian hulu sungai, jenis buaya muara dan sapit/ sinyulong, panjang antara 1,5 m sampai 2 meteran. Jumlahnya lebih dari 1 ekor,” terang Muariansyah.

Sementara itu, di bagian hilir sungai terdapat jenis buaya sapit dengan panjang 3 meter. Lokasi inilah yang dipasang jerat.

Berkaitan penyebab munculnya buaya yang sempat menyerang warga tersebut, Muriansyah menjelaskan bahwa terdapat aktivitas pemeliharaan ternak di pinggir sungai dan juga pembuangan bangkai serta sampah.

” Dugaan, kenapa buaya masuk ke sungai sapihan? Pertama, adanya aktifitas pemeliharaan ternak di tepi sungai ( ayam, itik, angsa, kambing, sapi) bahkan ada ayam potong. Kedua, aktifitas pembuangan bangkai binatang dan sampah rumah tangga ke sungai,” tutupnya.

Artikel ini telah dibaca 601 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Avanza Versus Truk Box Adu Banteng di Jalan Buntok-Palangka Raya

20 Februari 2023 - 08:08 WIB

Kondisis mobil avanza usai terlibat tabrakan dengan truk box di Jalan Buntok-Palangka Raya (Dokumen Ist).

Emas Palsu dan Literasi Masyarakat Kita: Sebuah Catatan Redaksi

16 Februari 2023 - 11:36 WIB

Ilustrasi.

Korban Beli Emas Palsu di Barsel Ada 5 Orang, Kerugiannya Bervariasi

16 Februari 2023 - 11:29 WIB

Pelaku penjualan emas palsu di Bangkuang saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres barsel. (FOTO: Polisi for Baritoinfo).

Sejumlah Warga Barito Selatan Ditipu Penjual Emas Palsu, Ratusan Juta Raib

16 Februari 2023 - 11:20 WIB

Pelaku penjualan emas palsu di Bangkuang saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres barsel. (FOTO: Polisi for Baritoinfo).

Remaja Perempuan di Dusun Utara, Barito Selatan Tega Buang Bayinya Hasil Hubungan Gelap dengan Tetangga

14 Februari 2023 - 20:31 WIB

Polisi saat menggelar konferensi pers terkait kasus ibu buang bayi di Barito Selatan. (FOTO: Polisi for Baritoinfo).

Buka Praktek Pembesar Payudara Abal-abal, Waria di Palangka Raya Ditangkap

6 Februari 2023 - 18:49 WIB

Trending di Hukum-Kriminal