PAPUA-Pesawat kargo Rimbun Air Seri 300 PK OTW yang hilang kontak di Intan Jaya, Papua, diduga menabarak gunung di sekitar bandara Bilorai Sugapa, Intan Jaya. Hal ini disampaikan oleh Perwakilan KNKT Papua, Norbert, Rabu (15/9).
“Ada dugaan pesawat tabrak gunung, kondisinya hancur. Dengan melihat kondisi badan pesawat, 3 kru kemungkinan meninggal dunia. Kalau tabrak gunung ya, kemungkinan kru selamat kecil,” jelas Norbert, Rabu (15/9) dilansir dari Bumipapua.com.
Norbert menduga pesawat yang akan landing di bandara tersebut kemungkinan terlalu cepat turun dan belok. “Di sekitar situ (bandara) kan sempit, gunung-gunung banyak,” kata Norbert.
KNKT masih terus menyelidiki kecelakaan pesawat yang disewa untuk membawa bahan bangunan dan sembako. “Masih terus diselidiki. Nanti saya info lagi ya,” Norbert berujar.
Pesawat Rimbun Air Seri 300 dengan nomor lambung PK OTW take off dari Nabire pukul 06.40 WIT ke Distrik Sugapa dengan membawa material bahan bangunan dan sembako.
Pukul 07.30 WIT, airnav Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan pilot, sebelum hilang kontak. Sampai saat ini pesawat dengan 3 kru yakni Pilot Mirza, Co Pilot Fajar dan Teknisi Iswahyudi belum didapat keberadaannya.
Wadanyon Yonif Mekanis 521/DY, Mayor Inf Edi Dipramono menjelaskan sekitar pukul 07.22 WIT terlihat pesawat kargo Rimbun Air hendak mendarat, tapi tidak jadi diakibatkan cuaca berkabut.
“Kami lihat pesawat berusaha naik mengambil arah kiri bandara dan terdengar suara seperti pohon jatuh yang sangat keras,” katanya.
Sumber:Bumi Papua/Partner Kumparan.com