Menu

Mode Gelap
DPRD Barsel Sepakat Kepengurusan Dana Hibah Dikelola pada Dinas Bappeda Ketua Komisi I DPRD Barsel Harapkan Dukcapil Lebih Efektif pada Pemilu Tahun 2023 Mendatang Ingkar Janji, Pemkab HSU Berbalik Arah Tolak Eksekusi Putusan MA Pasar Alabio Jual BBM ke Wadah Jerigen, SPBU PT. Talenta Barito Jaya Disegel Pertamina Orang Ganguan Mental Diamankan Pol PP dan Damkar Kapuas

Kalimantan Tengah · 1 Nov 2021 16:29 WIB ·

Panen Padi di Kalteng Diperkirakan Mengalami Penurunan


 Panen Padi di Kalteng Diperkirakan Mengalami Penurunan Perbesar

PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah memperkirakan total potensi luas lahan panen padi pada 2021 di provinsi ini berkisar 125,31 ribu hektar, turun sekitar 17,97 ribu hektar atau 12,54 persen dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 143,28 ribu hektar.

Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa pihaknya mencatat realisasi lahan panen padi sepanjang Januari hingga September 2021 sebesar 115,85 ribu hektar, atau mengalami penurunan sekitar 17,31 ribu hektar atau 13,01 persen dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 133,16 ribu hektar.

“Potensi lahan yang akan panen padi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 pun diperkirakan hanya sebesar 9,46 ribu hektar. Itu yang membuat kami memperkirakan luas lahan panen padi tahun 2021 di Kalteng mengalami penurunan,” ucapnya.

Sejalan dengan penurunan luas lahan, produksi padi di Kalteng sepanjang Januari hingga September 2021 pun diperkirakan turun sekitar 12,52 persen dibandingkan tahun 2020. Di mana produksi padi dari Januari hingga September 2021 sekitar 364,59 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), sedangkan tahun 2020 mencapai 416,77 ribu ton GKG.

Eko mengatakan, potensi produksi padi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 pun diperkirakan hanya sebesar 35,85 ribu ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2021 diperkirakan hanya berkisar 400,44 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 57,51 ribu ton GKG atau 12,56 persen dibanding tahun 2020 yang mencapai 457,95 ribu ton GKG.

“Produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Agustus sebesar 92,50 ribu ton GKG, dan terendah di Desember sekitar 1,05 ribu ton GKG. Berbeda dengan produksi pada 2021, produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi justru pada bulan September,” beber dia.

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, sepanjang Januari hingga September 2021 setara dengan 215,46 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 30,84 ribu ton (12,52 persen) dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 246,29 ribu ton.

Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 21,19 ribu ton beras. Dengan demikian, potensi produksi beras pada 2021 diperkirakan mencapai 236,64 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 33,98 ribu ton (12,56 persen) dibandingkan produksi beras 2020 yang sebesar 270,63 ribu ton.

“Produksi beras tertinggi pada tahun 2021 terjadi pada Agustus yang mencapai 54,66 ribu ton, dan terendah di Desember berkisar 0,62 ribu ton. Berbeda dengan tahun 2021, produksi beras tertinggi pada tahun 2020 terjadi pada bulan September,” demikian Eko.

ANTARA

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gubernur Kalteng Minta Beras Subsidi Jangan Ditimbun dan Main Harga

7 Februari 2023 - 05:56 WIB

Titi Wati, Perempuan Obesitas dengan Berat Badan Ratusan Kg Meninggal Dunia di Palangka Raya

30 Januari 2023 - 15:14 WIB

Gubernur Kalteng Soal Pengurangan Penggunaan Batu Bara: Ini Tantangan Kedepan untuk Kalteng

27 Januari 2023 - 12:07 WIB

Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran. (FOTO: Dokumen Ist).

Spesialis Maling Kotak Amal di Seruyan Diringkus Polisi

4 Oktober 2022 - 18:39 WIB

Maling kotak amal bersama barang bukti saat di Mapolres Seruyan.

Belajar dari Internet, Pria di Lamandau Cetak dan Edarkan Uang Palsu

3 Oktober 2022 - 19:22 WIB

SG saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Lamandau.

Oknum Dosen di Palangka Raya Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

29 September 2022 - 18:35 WIB

Ilustrasi kekerasan seksual. (BBC/DAVIES SURYA)
Trending di Kalimantan Tengah