TAMIANG LAYANG – Komunitas Pecinta Hewan Eksotis yang tergabung dari beberapa anggota dengan nama Animal Lovers tunjukan atraksi lembut dalam mengenal atau menghadapi berbagai jenis hewan liar yang mampu beradaptasi dengan manusia sejinak mungkin.
Aksi komunitas ini disambut baik dari beberapa warga yang sedang menikmati akhir pekan di Tugu Gunung Perak yang masih dalam wilayah Desa Jaar Kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah yang dijadikan objek nongkrong dan berfoto selfie oleh beberapa warga.
Komunitas yang terbentuk pada bulan Juli 2021 dan saat ini beranggotakan 29 orang, dengan anggota aktif sebanyak 10 orang menggelar Social Gathering dengan membawa peliharaan kesayangan masing-masing, Minggu (09/01).
Diketahui hewan peliharaan eksotis merupakan hewan peliharaan tak lazim yang biasanya berasal dari spesies liar dan bukannya hewan peliharaan seperti pada umumnya sehingga dibutuhkan orang-orang profesional dalam menjinakan hewan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, seraya menunjukan hewan peliharaannya, Ketua Animal Lovers Bartim, Susanto saat diwawancarai awak media mengatakan, terbentuknya komunitas itu bermula dari kesamaan hobi memelihara hewan eksotis seperti reptil maupun mamalia yang biasanya di alam bebas menjadi binatang pengganggu atau hama.
“Tapi menurut kami binatang pengganggu tersebut memiliki penampilan eksotis dari segi fisik maupun motif kulit. Karena itu kami berkumpul, silaturahmi dan berbagi,” ucapnya.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa hewan yang dimiliki anggota, untuk reptil ada berbagai jenis ular, salva, varanus dan kura-kura, kemudian jenis mamalia ada musang akar dan musang pandan, lalu ada juga yang punya burung berkicau serta ikan hias. Kegiatan Social Gathering juga kesempatan bagi komunitas itu untuk berbagi informasi, mengenalkan maupun mengedukasi masyarakat cara perawatan jenis hewan eksotis tersebut.
“Animal Lovers Bartim juga siap membantu masyarakat yang ingin mengevakuasi ular berbisa yang masuk rumah sekaligus melepaskan kembali ke habitatnya,” tutur Susanto menjelaskan.
Dengan tetap melestarikan dan menjaga habitat hewan liar yang kemungkinan bisa saja punah digerus oleh pembangunan era zaman ini, Susanto harapkan dukungan dari pemerintah untuk dapat bersinergi mengembangkan komunitas tersebut dengan melestarikan habitat hewan dan memiliki penangkaran yang layak dan hal-hal yang mendukung lainya.
“Kami berharap komunitas ini terus berkembang dan memiliki legalitas tapi kami belum tahu caranya, mudah-mudahan nanti ada yang bisa membantu atau mengarahkan baik dari pemerintah ataupun pihak yang peduli,” harap Susanto.
Dari pantauan awak media di lapangan, kehadiran Animal Lovers Bartim di Bundaran Tugu Gunung Perak menarik perhatian pengunjung dan tampak beberapa orang memanfaatkan kesempatan itu untuk berfoto dengan dengan reptil yang dibawa anggota komunitas tersebut. (Ahmad)