Menu

Mode Gelap
DPRD Barsel Sepakat Kepengurusan Dana Hibah Dikelola pada Dinas Bappeda Ketua Komisi I DPRD Barsel Harapkan Dukcapil Lebih Efektif pada Pemilu Tahun 2023 Mendatang Ingkar Janji, Pemkab HSU Berbalik Arah Tolak Eksekusi Putusan MA Pasar Alabio Jual BBM ke Wadah Jerigen, SPBU PT. Talenta Barito Jaya Disegel Pertamina Orang Ganguan Mental Diamankan Pol PP dan Damkar Kapuas

Barito Timur · 7 Jan 2022 20:48 WIB ·

Legislator Bartim Sebut Perubahan Hari di Pasar Beringin Ampah Perlu Kajian Ulang


 Legislator Bartim Sebut Perubahan Hari di Pasar Beringin Ampah Perlu Kajian Ulang Perbesar

TAMIANG LAYANG – Legislator Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah, Wahyudinnoor menyebutkan perubahan hari Pasar Beringin Ampah Kecamatan Dusun Tengah perlu diteliti kajiannya, bukan hanya ekonomi saja tapi juga kajian sosialnya dan kajian budayanya.

“Perubahan hari Pasar Beringin Ampah yang sejak dulu hari jumat sekarang diubah menjadi hari senin perlu diteliti kajiannya, bukan hanya ekonomi saja tapi juga kajian sosialnya dan kajian budayanya dan saya kira hal ini perlu diperhatikan oleh pemerintah atau dinas terkait sehingga menjadi ketentraman”, ujar Wahyudinnoor, Jumat.

Dilanjutkan Ketua DPC PKB Barito Timur tersebut, ketika hari pasar berubah, otomatis hari-hari pasar yang berikutnya itu terganggu, karena rotasi ini sudah sudah berjalan, misalkan hari ini di Ampah, besoknya di Patas atau besoknya lagi di daerah Muara Teweh dan seterusnya, ada ke Tanjung, begitu juga kalau misalkan untuk pasar Tamiang Layang, alasannya adalah mungkin karena banyaknya pegawai-pegawai yang berkeliaran, kita kan sudah ada petugasnya, ada Satpol PP, itu aja saja yang ditertibkan.

“Hari pasar ini sebenarnya adalah sebuah kearifan lokal yang memang perlu kita pertahankan, bukankah kota-kota besar misalkan di Jakarta itu ada Pasar Senin, ada Pasar Minggu, ada mungkin pasar yang lain, kalau di Kalua itu ada pasar Arba atau Rabu, demikian juga didaerah Amuntai, ada pasar Kamis, Selasa”, jelasnya.

Hari pasar mingguan itu memang selalu ada, jadi faktor kepadatan sebenarnya hanya alasan saja, kita tidak tahu ini apa yang menjadi persoalan utamanya.

Itulah fungsi dari instansi terkait, seperti Dinas Perhubungan, ada Satpol PP, Dinas Perdagangan, koordinasikan itu tanpa harus kita merubah hari pasarnya.

“Nah kita fokus kepada objek nya begitu, bahwa di sinilah juga kesempatan para penarik becak, penarik gerobak, ada yang punya lahan parkir yang bisa dimanfaatkan, pedagang-pedagang sayur yang jauh itu memang kesempatannya pada hari pasar mingguan inilah untuk menjual hasil dagangannya dengan cepat, karena di sini penjualannya sistem partai dan termasuk juga para pedagang lokal mereka kesempatan untuk membeli barang yang lainnya, ada pembeli yang dari jauh itu kan lebih besar dengan langganannya yang dari jauh mengambil barangnya pada hari pasar itu”, ungkap Wahyudinnoor.

Apalagi kami tidak enak ini adalah Dapil kami, oleh karena itu kami berusaha supaya ini bisa diselesaikan dengan baik, pungkasnya. (Ahmad).

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

PD IWO Bartim dan Komunitas NJ Serta Sejumlah Relawan Bagi 1200 Takjil

6 April 2024 - 22:56 WIB

IWO Barsel Gelar Pelatihan Konten Jurnalistik Digital di STIE

8 Oktober 2023 - 20:28 WIB

DPC PDIP Barito Timur Daftarkan Bacaleg ke KPU

14 Mei 2023 - 16:56 WIB

Sejumlah Warga Desa Bundar di Barito Selatan Dapat Sertifikat Tanah Gratis

10 Februari 2023 - 13:07 WIB

Diduga Miliki Riwayat Sakit Jantung, Penjual Es di Kotim Ditemukan Tewas

6 Januari 2023 - 11:16 WIB

Ilustrasi mayat

Pemkab Barsel Panen Bawang Merah Perdana

14 Desember 2022 - 20:09 WIB

Trending di Kabar Daerah