Menu

Mode Gelap
DPRD Barsel Sepakat Kepengurusan Dana Hibah Dikelola pada Dinas Bappeda Ketua Komisi I DPRD Barsel Harapkan Dukcapil Lebih Efektif pada Pemilu Tahun 2023 Mendatang Ingkar Janji, Pemkab HSU Berbalik Arah Tolak Eksekusi Putusan MA Pasar Alabio Jual BBM ke Wadah Jerigen, SPBU PT. Talenta Barito Jaya Disegel Pertamina Orang Ganguan Mental Diamankan Pol PP dan Damkar Kapuas

Opini · 14 Mei 2023 15:24 WIB ·

Habisi Mafia LPG Subsidi: Menanti Nyali Bupati dan Polisi


 Penggunaan motor plat merah untuk pengangkutan LPG Subsidi dalam jumlah banyak. (FOTO: Dokumen Baritoinfo.com) Perbesar

Penggunaan motor plat merah untuk pengangkutan LPG Subsidi dalam jumlah banyak. (FOTO: Dokumen Baritoinfo.com)

Kasus mafia harga Liquefied Petroleum Gas subsidi untuk orang miskin telah lama menjadi sorotan publik. Setiap sorotan kerap minim solusi. Kalau pun ada cenderung setengah hati. Yang terkini lebih miris, para terduga mafia LPG subsidi hanya diminta membuat surat pernyataan. Pada hal kalau serius ditelusuri unsur pidananya terang sekali. Bahkan kejahatannya mirip yang dilakukan Menteri Sosial Juliari era Jokowi. Ya sudahlah tidak ada yang melapor.

Soal LPG subsidi, saya dan mungkin pembaca sepakat bahwa itu jatahnya orang miskin dan juga pelaku usaha kecil. Hanya di dapur rakyat jelata-lah LPG subsidi mengepul, bukan di rumah pejabat elit dan mereka yang tak miskin. Hanya para penjual gorengan dan lain sebagainya yang punya hak, bukan usaha restoran mewah dan sejenisnya. Ini semua tentu soal data. Ya data siapa yang miskin dan siapa yang tidak. Tentu pendataan menjadi kunci agar LPG subsidi tidak salah sasar. “Jangan sampai pemerintah sudah mengklaim jumlah orang miskin menurun tetapi pasokan LPG subsidi minta ditambah,”

Ketiadaan data orang miskin yang valid kerap memberikan ruang bebas bagi para mafia LPG subsidi untuk menentukan siapa pembelinya, sejauh itu menguntungkan. Mereka sekehendak hati menentukan harga tanpa nurani. Semua yang datang membeli dengan harga tinggi adalah orang miskin versi pangkalan LPG. Dan ketika yang benar-benar miskin mau membeli sesuai aturan, alasannya habis. Ini sedih sekali.

Tak hanya soal harga yang sesuka hati dipatok para penyamun subsidi, deretan kejahatan lainnya seperti manipulasi data dan tanda tangan pembeli LPG subsidi kerap sepaket. Laporan ke Agen hingga ke Pertamina tentu fiktif.

Deretan kejahatan mafia LPG Subsidi yang dibeberkan diatas cukup mudah ditelusuri dan dihabisi secara hukum. Akan tetapi, semuanya butuh nyali dari mereka yang punya hati nurani. Ketika Bupati dan Polisi berani, tentu mafia LPG bisa ditumpas habis tanpa pilih kasih. Kasus ini tidak menjadi abadi. Rakyat pun bisa menikmati haknya yang tidak dikatrol selangit.

Keberanian untuk menumpas para pelaku mafia LPG bukan sekedar rapat sana-rapat sini lalu hasilnya hanya diberi peringatan. Tidak juga solusinya menggelar pasar penyeimbang LPG yang tentunya memakan biaya yang tidak sedikit dan ada kesan pencitraan politik. Rakyat butuh mafianya dihabisi, dicarikan solusi efektif untuk distribusi agar hak mereka tidak dikebiri sana-sini.

Doa Masyarakat miskin: Ya Tuhan semoga Bupati dan polisi kami berani habisi mafia LPG Subisidi. Amin.

(Tulisan ini adalah sebuah catatan redaksi).

Artikel ini telah dibaca 170 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kuasa Hukum Denny Indrayana Soal Laporan MK ke Organisasi Advokat: Tidak Ada Klausul yang Dilanggar Denny

16 Juni 2023 - 19:04 WIB

Denny Indrayana Soal Keputusan Sistem Pemilu: Semoga MK Tidak Masuk dalam Pusaran Politik Praktis

15 Juni 2023 - 08:31 WIB

Terima Kasih PT Prima Security Indonesia

6 Juni 2023 - 10:07 WIB

Salah satu bagian dari proses pendidikan satpam angkatan ke 28 PT Prima Security Indonesia pada Mei 2023. (FOTO: Dokumen Ist).
Trending di Opini