MARABAHAN – Bupati Kabupaten Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS menanam porang bersama petani di Desa Sumber Rahayu Kecamatan Wanaraya, Kamis (11/11).
Pada penanaman porang tersebut bupati didampingi Kepala Dinas Pertanian Batola Murniati, Kajari Batola E Silalahi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Batola Alfian Noor, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Batola Rahmanuddin , Camat Wanaraya Selamat Riyanto, para petani porang dan Kades se-Kecamatan Wanaraya.
Kepala Dinas Pertanian Batola menyampaikan bahwa tanaman porang ini memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Perkilonya bisa sampai Rp7 ribu-Rp8 ribu. Belum lagi dengan daya tahan tanaman yang kuat dan bisa ditanam tumpang sari bersama tanaman produktif lain seperti jagung lombok dan sebagainya, ” ungkap Murniati.
Murniati menambahkan, di Wanaraya rencananya terdapat 42 hektare dari jumlah itu 30 hektare lahan telah ditanami porang.
“Dengan masa tanam relatif singkat satu tahun dan perawatan minim. Tanaman ekspor ini tentu menjanjikan, ” tambah Murniati.
Selanjutnya, Murniati berharap para petani bisa mempertahankan budidaya porang dengan tidak menggunakan pupuk kimia maupun bahan kimia lainnya.
“Porang ini merupakan produk ekspor, jadi sangat dijaga ketat kualitasnya. Sehingga saya berharap para petani bisa menjaga kadar kimia dalam porang ini seminimal mungkin,” tambahnya.
Sementara itu, bupati mengucapkan rasa gembira dan syukur atas semangat dan kemauan para petani di Desa Sumber Rahayu tersebut.
Hal itu, sebut bupati, terbukti dengan upaya para petani mengembangkan komoditi pertanian baru yang memiliki nilai ekonomis tinggi yakni porang ini.
“Kita sama-sama berharap tanaman porang ini dapat tumbuh dan berkembang baik sehingga dapat memberikan alternatif usaha kepada masyarakat setempat, ” tambah bupati.
Porang yang masuk jenis tanaman umbi-umbian, jelas dia, memiliki berbagai manfaat, seperti sebagai bahan baku kosmetik maupun sebagai bahan pangan alternatif.
“Sehingga porang ini juga bisa mendukung program nasional yaitu swasembada pangan mengingat tingginya nilai gizi porang ini, ” ungkap mantan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Terpisah, Ketua Aliansi Porang Indonesia (ASPI) Kabupaten Barito Kuala Trisno Subroto menyampaikan, para petani di Desa Sumber Rahayu sudah melakukan uji coba penanam porang sejak 2019 lalu.
“Kita coba-coba ternyata menjanjikan. Para petani malah berani mengambil pinjaman KUR dari BNI untuk modal perluasan pertanian, ” tambahnya.
Kemampuan daya tahan porang, menurut Trisno Subroto, seperi layaknya singkong.
“Kalau ditanah itu singkong bisa tumbuh, maka porang pasti bisa tumbuh. Jadi sangat mudah merawatnya, sementara harga jualnya cukup menjanjikan, ” tambahnya.
Kegiatan tanam bersama tersebut di tutup dengan dialog antara para petani langsung dengan Bupati Batola Hj Noormiliyani AS dengan Kadis Pertanian Murniati bertindak sebagai moderator.