SAMPIT-Adanya informasi munculnya buaya di perairan muara Sungai Sampit, Desa Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, langsung ditanggapi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit.
Kepala BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah meminta warga setempat agar selalu berhati-hati atau waspada serta jangan menganggap remeh munculnya buaya di muara sungai Sampit.
“Kenapa kami meminta untuk selalu waspada, karena dari data kami tahun 2013 pernah terjadi serangan buaya ke manusia di sekitar muara sungai Sampit tersebut,” ujar Kepala BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah via WhatsApp, Rabu (15/9).
Muriansyah menerangkan bahwa kewaspadaan itu terkhusus untuk aktivitas di pinggiran sungai pada hari sudah mulai gelap hingga subuh.
“Di sekitar muara sungai Samput, warga masih banyak yang menggunakan sungai untuk aktivitas MCK, ini yang harus diwaspadai,” terangnya.
Sungai Sampit merupakan salah satu anak Sungai Mentaya, berada di Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Perairan di muara Sungai Sampit ini menjadi salah satu wilayah yang rawan akan terjadinya serangan buaya. Belakangan ini kemunculan buaya semakin intensif dan sempat diabadikan oleh warga.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari BKSDA bahwa serangan buaya kepada manusia di sekitar muara sungai Sampit pernah terjadi 1 kali beberapa tahun silam.
Kejadian tersebut terjadi di hari kamis tanggal 14 Februari 2013. Buaya menyerang warga atas nama Galuh yang berusia 43 tahun.
Buaya yang menyerang Galuh diduga kuat jenis muara.Serangan terjadi subuh hari saat ibu Galuh sedang melakukan aktifitas MCK ditepi sungai Sampit. Dampak serangan, ibu Galuh mengalami luka di bagian kaki kanan.
Pada saat itu, pihak BKSDA langsung ke lokasi serangan dan menemui korban serangan di Puskesmas Bagendang.