Kasta tertinggi sepak bola di Indonesia yakni BRI Liga 1 2021 tengah berlangsung. Hingga pekan ke-4 ini, sejumlah tim besar bertabur bintang justru tak dipihaki Dewi Fortuna.
Salah satu yang terlihat merosot dan menjadi sorotan ialah Barito Putera.
Laskar Antasari saat ini menempati urutan ke-18 atau dasar klasemen dengan koleksi 1 poin, hasil dari 1 kali imbang dan sudah 3 kali menelan kekalahan.
Terbaru mereka baru saja tunduk oleh Tira-Persikabo dengan skor telak 3-0 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (23/09/21).
Masing-masing gol Tira-Persikabo dicetak oleh Ciro Alves menit ke-45 dan ke-59. Satu gol lainnya dibuat oleh Dimas Drajad menit ke-46.
Bagi Tira-Persikabo tambahan tiga poin mengantarkan mereka naik ke urutan tujuh dengan mengumpulkan lima poin, hasil dari 1 kali menang, 2 kali imbang, dan 1 kali kalah.
Lantas apa yang membuat Barito Putera begitu tampil buruk di awal Liga 1 2021 ini? INDOSPORT.COM coba mengulasnya.
1. Solusi Akhir yang Buruk
Sebelum kekalahan melawan Tira-Persikabo, penampilan Barito Putera melawan tim-tim terdahulu sebenarnya cukup baik.
Anak asuh Djajang Nurdjaman mampu mengimbangi permainan dan sering menciptakan peluang seperti melawan Persib Bandung di laga perdana, Bali United di pekan ke-2 dan Borneo FC di pekan ke-3.
Sayangnya penyelesaian pertandingan dari pertandingan ke pertandingan menjadi masalah aneh bagi Pangeran Barito musim ini.
Alhasil mereka sulit mencetak gol untuk meraih kemenangan. Bukti sahih lain adalah produktivitas gol mereka yang hanya bisa mencetak dua gol dari empat pertandingan.
Padahal, barisan depan klub asal Banjarmasin ini dihuni oleh nama-nama beken di sepak bola Indonesia sebut saja Aleksandar Rakic, Rizky Pora hingga Rafael Gomes de Oliveira.
“Kekalahan ini cukup mengganggu stabilitas tim kami yang belum meraih kemenangan,” ujar Djanur dalam sesi konferensi pers secara virtual.
2. Rapuhnya Lini Belakang
Barito Putera musim ini memang dalam kondisi yang bisa dibilang cukup buruk. Selain tumpulnya lini depan, Laskar Antasari juga mempunyai masalah lain yakni rapuhnya lini belakang mereka yang dikawal Azamat Baimatov dan Dandi Maulana.
Dari total empat pertandingan Liga 1 2021 yang sudah dilakoni, gawang Aditya Harlan kebobolan tujuh gol. Bukan sebuah catatan yang bagus jika ingin mengulang sukses, yakni sudah kebobolan tujuh gol.
3. Kurang Fokus
Pelatih Djajang Nurdjaman tampaknya lebih banyak menyoroti kinerja lini belakang anak asuhnya dalam empat laga terakhir.
Mudah kebobolan dari empat laga dan sulitnya meraih kemenagan, menjadi evaluasi serius bagi Djanur agar bisa menemukan formula yang tepat agar Barito Putera bangkit.
“Banyak peluang tapi tidak ada satu pun gol, kesabaran di lini belakang juga harus diperbaiki untuk menatap laga selanjutnya,” bebernya.
Hal senada juga dilontarkan oleh pemain Barito Putera, Ferdiansyah. Ia mengakui jika timnya tertinggal lebih dahulu dan sulit mencetak gol penyeimbang dalam pertandingan Liga 1 2021, mental bertanding para pemain menjadi terganggu.
“Kami jadi kehilangan fokus,” kata gelandang berusia 21 tahun itu.
Sumber: Indosport.com