Menu

Mode Gelap
DPRD Barsel Sepakat Kepengurusan Dana Hibah Dikelola pada Dinas Bappeda Ketua Komisi I DPRD Barsel Harapkan Dukcapil Lebih Efektif pada Pemilu Tahun 2023 Mendatang Ingkar Janji, Pemkab HSU Berbalik Arah Tolak Eksekusi Putusan MA Pasar Alabio Jual BBM ke Wadah Jerigen, SPBU PT. Talenta Barito Jaya Disegel Pertamina Orang Ganguan Mental Diamankan Pol PP dan Damkar Kapuas

Lamandau · 20 Jan 2022 10:22 WIB ·

Bayi Orang Utan Pertama di Lamandau Tahun 2022 Diberi Nama Mely


 Orang utan Max bersama bayinya Mely usai lahiran di SML. (FOTO: Dokumentasi BKSDA Kalteng).
Perbesar

Orang utan Max bersama bayinya Mely usai lahiran di SML. (FOTO: Dokumentasi BKSDA Kalteng).

NANGABULIK-Sukacita datang dari Suaka Margasatwa Lamandau (SML). Sukacita itu berupa kelahiran Mely, bayi orang utan.

Mely lahir dari induknya bernama Max awal Januari 2022 lalu. Usai melahirkan, Max langsung membawa anaknya ke Camp Gemini. Namun saat itu belum diketahui jenis kelaminnya.

Kepala Resort SM Lamandau, Sugih Trianto sebagaimana dikutip dari ppidmlhk.go.id mengatakan usai mengetahui kelahiran Mely, pihaknya langsung melakukan pemantauan untuk mengetahui jenis kelaminnya.

“Setelah dilakukan pemantauan bersama staf OF-UK di Camp Gemini dan diketahui bayi Max berjenis kelamin betina. Pada saat pemantauan, terlihat Max sedang menggendong dan mencium bayinya,” ujar Trianto, Rabu 19 Januari 2022.

Trianto menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus mengikuti aktivitas Max dan Mely. Mereka memantau kondisinya selama beberapa minggu ke depan pasca melahirkan.

” Sampai saat ini staf Balai KSDA Kalteng dan staf lapangan OF-UK Indonesia masih mengikuti Max untuk memantau kondisi Max dan bayinya selama beberapa minggu ke depan awal pasca melahirkan,” ujarnya.

Berkaitan dengan kelahiran Mely, pihak SML mengatakan sudah melihat kehamilan Max sejak Desember 2021 lalu. Mely merupakan bayi kedua dari Max.

“Bayi orangutan ini merupakan kelahiran kedua dari Max, yang kemudian diberi nama Mely, dan merupakan bayi orang utan ke-100 yang lahir di SM Lamandau,” ujar Trianto.

Sebelumnya pada tahun 2018, Max melahirkan bayi betina diberi nama Monti. Max merupakan orang utan yang berasal dari Orangutan Care Center and Quarantine (OCCQ) pada tahun 2003.

Terpantau dari tahun 2003 sampai dengan Januari 2022 sejumlah 100 individu orang utan telah lahir di area soft release SML. Di tahun 2020 lahir 7 individu orang utan, tahun 2021 sebanyak 4 individu, selanjutnya Januari 2022 lahir 1 individu orangutan, yaitu Mely. Ini merupakan kelahiran bayi orangutan pertama di tahun 2022.

Sementara itu secara terpisah Kepala Balai KSDA Kalteng Nur Patria Kurniawan mengatakan Balai KSDA Kalteng dan OF-UK Indonesia akan selalu memantau secara intensif kesehatan orangutan yang ada di SML, terutama orangutan yang terpantau sedang hamil agar kesehatannya selalu terjaga, baik induk maupun anaknya.

Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) mempunyai status konservasi kritis (Critically Endangered/CR) sejak tahun 2016. Perlindungan terhadap populasi dan habitatnya sudah semestinya menjadi perhatian semua pihak.

“Jumlah kelahiran yang terus bertambah di area soft release menandakan bahwa area soft release cukup representatif dan animal welfare memadai. Semoga bayi orangutan sehat dan dapat survive di habitatnya,” pungkas Nur. (Sumber: KLHK)

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria di Lamandau Cabuli Anak 12 Tahun hingga Pendarahan

14 Januari 2022 - 14:35 WIB

Ilustrasi kekerasan pada anak. Foto: Shutterstock

Polres Lamandau Tangkap 3 Pemakai Narkoba

7 Januari 2022 - 10:44 WIB

Mabuk Miras, Pria di Lamandau Perkosa Anak SD yang Sedang Tidur

23 Desember 2021 - 10:02 WIB

2 Kilogram Sabu dari Kalbar Gagal Edar di Kalteng

7 Desember 2021 - 21:12 WIB

Polres Lamandau Dipraperadilankan oleh Dua Tersangka Pencurian Kelapa Sawit

25 Oktober 2021 - 21:31 WIB

Pengacara Wangivsy Eriyanto, S.H (Jaket Hitam: Berdiri) dan Marden A.Nyaring, S.H (berbaju merah) saat berada bersama dua kliennya (posisi: duduk).
Trending di Hukum-Kriminal