BUNTOK – Banjir yang meluas beberapa pekan terakhir di sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) nyatanya berdampak pula pada tersendatnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), khususnya di kota Buntok.
Setidaknya hal tersebut dirasakan oleh sejumlah SPBU yang beroperasi di kota Buntok dan sekitarnya. Sebagaimana yang dikeluhkan Hairiyansyah, selaku pengawas SPBU-Buntok Kota, Jalan Pahlawan Bawah di kantornya, Rabu (17/11).
“Tersendatnya pasokan dari depo pengisian bahan bakar di Kabupaten Pulang pisau, karena banjir lebih dari satu meter di Jalur Palangka raya – Buntok, tepatnya di daerah Bukit Rawi yang tentunya memutus transportasi BBM ke Barsel, sehingga hal ini menimbulkan kelangkaan BBM,” bebernya kepada awak media.
Lebih jauh Hairiyansyah mengungkapkan, stock yang saat ini masih tersedia di SPBU-nya, adalah BBM jenis pertamax dengan jumlah sekitar 20 Kilo Liter, kemudian untuk jenis pertalite ada tersedia 10 Kilo Liter, sementara untuk jenis pertamax turbo disebutkan sudah habis.
Sementara itu, Kadis Perdagangan dan koperasi (Perdagkop) dan UMKM Barsel, Swita Minarsih mengatakan, Pemkab Barsel, sudah melakukan langkah-langkah kebijakan guna mengatasi kelangkaan BBM yang saat ini terjadi di wilayah setempat.
“Setelah melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD kita sepakat mengambil langkah yang dianggap perlu untuk mengatasi terhentinya pasokan BBM dari Pulang Pisau, akibat banjir di Desa Penda Barania yang tidak dapat dilalui truk atau mobil tangki pengangkut BBM,” tukasnya.
Dikatakan Swita, selain terus melakukan pemantauan di lapangan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan perwakilan Pertamina Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) agar bisa mensupport pasokan minyak ke Barsel guna mengatasi kelangkaan BBM yang saat ini terjadi di sejumlah SPBU di kota Buntok.
Dari pantauan media di lapangan, khususnya di SPBU jalan Pahlawan, Buntok, Rabu (17/11). Nampak warga masyarakat berdatangan membludak, baik pengguna roda 2 maupun roda 4, menimbulkan antrean panjang mulai dari area SPBU hingga ke jalan protokol. (GS)