Para atlet asal Kalimantan Tengah yang berlaga di PON XX Papua dinyatakan sehat-sehat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah, Falery Tuwan.
“Untuk atlet dari Kalimantan Tengah sehat-sehat mas,” ujar Falery saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (6/10).
Meskipun demikian, terdapat satu ofisial dari Bumi Tambun Bungai yang terpapar Corona.
“Hanya satu official yang terpapar,” ujarnya sambil meminta awak media untuk menghubungi pihak KONI Kalteng untuk dapat informasi detailnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa Kalteng mengirimkan 179 orang untuk ikut PON XX Papua. Semua itu terdiri atlet, pelatih dan ofisial dari 19 cabang olahraga.
Sebelum berangka, semuanya sudah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat dan patuh terhadap prokes.
Untuk diketahui bahwa saat ini terdapat 29 atlet, ofisial dan panitia PON XX Papua yang terpapar corona. Akan tetapi, puluhan atlet tersebut tak ada yang bergejala parah dan bahkan tanpa gejala.
Dilansir dari Antara, saat ini Satuan tugas (Satgas) COVID-19 Papua sedang menelusuri penyebab para atlet dan ofisial bisa terpapar virus corona pada saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Rabu, mengatakan, hal itu dilakukan guna menghindari terjadinya klaster COVID-19 di tengah gelaran olahraga terbesar di Tanah Air itu.
“Sedang dicari, mereka kena dimana. Jangan-jangan ada yang datang ke sini sudah kena. Itu masih ditelusuri. Jangan sampai kasus tersebut menjadi klaster besar di PON Papua,” kata Menpora Zainudin.
Dia mengungkapkan bahwa sejumlah atlet, pelatih dan ofisial di PON Papua yang terpapar COVID-19 kemungkinan besar daya tahan tubuhnya sedang menurun usai berlaga.
“Kemungkinan setelah bertanding, daya tahan tubuh menurun, kemudian (Covid-19) muncul,” ujarnya.
Menpora meyakinkan kepada semua pihak bahwa kondisi para atlet maupun ofisial tersebut sudah tertangani dengan baik tanpa mengganggu semua pertandingan di PON Papua yang mengakibatkan pembatalan.
Para atlet yang positif corona, lanjut Menpora, kebanyakan tanpa gejala dan sudah diisolasi di rumah sakit yang bekerjasama dengan Panitia Besar (PB) PON.
Menurutnya, para atlet dan ofisial yang terpapar juga tertolong dengan vaksin sebelumnya sehingga ketika terkonfirmasi mereka tak memiliki gejala yang berarti.
“Mereka juga belum bisa pulang karena harus isolasi selama 14 hari, meski sudah bertanding,” katanya.
Menpora berharap kepada masyarakat yang hendak menyaksikan laga di arena PON Papua, untuk menjalani vaksinasi terlebih dulu.
Dengan demikian dapat menambah daya tahan tubuh ketika terjadi serbuan virus corona.
Berdasarkan keterangan dari juru bicara Satuan Tugas pencegahan dan penanganan COVID-19 Papua Silwanus Sumule ada 29 orang yang terpapar, terdiri atas atlet, ofisial dan panitia pelaksana.
Penyebaran 29 orang yang positif itu yakni, 13 orang di Timika, tujuh orang di Kabupaten Jayapura, enam orang di Kota Jayapura, dan tiga orang di Merauke.
Menpora Zainudin Amali pun akan memanggil panitia pengawas dan pengarah bersama PB PON untuk membahas masalah tersebut.