BARITO UTARA – Sedikitnya tujuh desa dari 65 titik kawasan tak memiliki jaringan seluler atau blank spot di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Barito Utara bakal bangun menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station di Kecamatan Teweh Timur.
Kasi Pengembangan Aplikasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Barito Utara Munawar Khalil menyampaikan kami telah melakukan survei bekerja sama dengan provider Mitra Group Telkomsel yaitu Mitratel untuk memvalidasi secara bertahap tujuh desa dari 65 titik blank spot/non 4G.
“Survei telah selesai dilaksanakan dan rencana pembangunan menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) yakni di Kecamatan Teweh Timur di Desa Benangin I, Benangin III, Benangin V, Desa Sampirang II dan Liju,” ujar Munawar Khalil di Muara Teweh, Jumat (10/9).
Kemudian untuk Kecamatan Gunung Purei rencananya akan dibangun di Desa Payang Ara, Baok, Muara Mea, Linon Besi I – II dan Desa Tanjung Harapan.
“Dengan dilakukannya survei validasi data tersebut diharapkan realisasi percepatan pembangunan tower telekomunikasi bisa berjalan sesuai dengan harapan dan mengurangi titik-titik desa yang blank spot di Kabupaten Barito Utara,” kata Munawar Khalil.
Ditambahkannya, tahapan validasi data di mulai dari daerah yang berada di ujung luar dan blank spot total, lalu bertahap mengarah ke desa-desa yang dekat dengan ibu kota kabupaten. Hingga nantinya semua desa di Barito Utara terbebas dari blank spot.
“Untuk survei lapangan berupa sinkronisasi data seperti ketersediaan tanah hibah dan tidak tersedianya jaringan internet. Apabila dua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka lokasi akan digeser ke desa setempat yang memenuhi syarat tersebut,” ungkap Kasi Pengembangan Aplikasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Barito Utara ini.
ANTARA